Bukit Gehlour adalah kawasan punggung gunung yang rendah tapi cukup berbahaya. Punggung gunung ini dulunya memisahkan sebuah desa dan tempat pelayanan masyarakat di sisi lainnya. Bahkan, banyak warga dari desa Gehlaur ini harus menempuh berkilo-kilometer mengelilingi bukit tersebut untuk mencapai ladang dan sekolah mereka.
Bisa dibayangkan betapa sulitnya hidup mereka saat itu. Namun semua ini berubah setelah kematian tragis yang menimpa istri Dashrath Manjhi, Phalguni Devi. Suatu ketika, Devi yang sedang hamil melintasi jalan kecil di perbukitan yang tinggi tersebut untuk membawakan air dan makan siang untuk suaminya. Tapi ia terpeleset dan mengalami luka serius. Manjhi yang panik membawa istrinya yang berdarah-darah ke rumah sakit terdekat yang berjarak 70km. Namun Devi tidak berhasil diselamatkan dan akhirnya meninggal dunia.
Manjhi yang patah hati sepeninggal istri yang sangat dicintainya itu kemudian mulai mengutuk gunung tinggi tersebut. Ia bersumpah bahwa hal yang sama tidak akan terjadi lagi. Manjhi kemudian mengambil palu dan pahat, kemudian memulai misi yang bagi banyak orang adalah hal mustahil. Ia mulai mengukir gunung untuk membuat jalan menembus gunung.
Dasrath Manjhi [Image Source]
Warga desa dan bahkan ayahnya sendiri mengolok-oloknya karena menantang gunung. Tapi Manjhi kukuh dengan keputusannya. Bahkan ketika kekeringan melanda Gahlour, Manjhi dengan kukuh meneruskan pekerjaannya dan tidak mempedulikan olok-olok setiap orang. Ia bahkan terpaksa minum air kotor dan makan daun untuk bisa bertahan hidup. Tidak cuma penduduk lokal, pihak pemerintah juga tidak mempedulikan usahanya. Beberapa orang yang tidak suka ia berusaha membelah gunung membuatnya ditangkap dan dipenjara. Tapi seorang jurnalis yang peduli padanya melakukan protes memintanya untuk dibebaskan.
Jalan yang dibuat Manjhi sudah diperlebar [Image Source]
Setelah bertahun-tahun, penduduk lokal mulai menghargai hasil kerjanya yang mulai menampakkan hasil. Banyak dari mereka mulai menyediakan makanan dan peralatan bagi orang yang kemudian diberi nama “Mountain Man” atau Pria Gunung. Setelah 22 tahun bekerja tanpa menyerah, Manjhi sendirian menyelesaikan jalan membelah gunung sepanjang 1km, dan selebar 50 meter. Jalan yang dibuat Manjhi tidak hanya langsung membelah gunung, jalan ini juga memperpendak perjalanan untuk para warga desa yang sebelumnya harus menempuh jarak 55km menjadi 15km saja. Jalan yang dibuatnya juga membuat perjalanan menjadi lebih aman dan memungkinkan kendaraan kecil untuk lewat. Baru pada tahun 1982, hasil kerja Manjhi ini membawa kemajuan yang lebih baik lagi. Pemerintah kemudian baru ikut serta untuk membangun dan memperlebar jalan ini.
Ilustrasi rute awal dan jalan yang dibuat Manjhi [Image Source]
Manjhi kemudian meninggal dunia pada 17 Agustus 2007 di usia 73 tahun. Namun jasanya terus dikenang oleh penduduk hingga saat ini. Bagaimana keteguhan seseorang bahkan mampu mengalahkan gunung batu yang tinggi. Seandainya kita mau bertindak dan bersikap teguh dengan apa yang kita yakini benar, sebenarnya kita bisa melakukan apapun. Jangan pernah meremehkan kekuatan satu orang. Karena ternyata satu orang Manjhi mampu membelah gunung.